Jurnal Mingguan BEM "PROBLEMATIKA KURIKULUM PENDIDIKAN INDONESIA"

 

PROBLEMATIKA KURIKULUM PENDIDIKAN INDONESIA

 



Disusun oleh :

Kementerian Koordinator, Sosial, Politik, dan Kebijakan

dan

Kementerian Luar Negeri

 

Kabinet Karisma Berbudaya

BEM Politeknik ATK Yogyakarta

2020

 


 

ABSTRAK

PROBLEMATIKA KURIKULUM PENDIDIKAN INDONESIA

Disusun oleh :

Kementerian Koordinator, Sosial, Politik, dan Kebijakan

dan

Kementerian Luar Negeri

Pada prinsipnya pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, dan keterampialan proses yang diperlukan dalam kehidupan.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Komponen dalam metode penelitian ini ialah mendeskripsi, menganalisis, dan menafsirkan temuan dalam istilah yang jelas dan tepat .

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk memberikan bimbingan atau pertolongan dalam mengembangkan potensi jasmani dan rohani yang diberikan oleh orang dewasa kepada anak untuk mencapai kedewasaanya serta mencapai tujuan agar anak mampu melaksanakan tugas hidupnya secara mandiri. Siswa harus berusaha keras untuk memahami dan mengejar materi yang sudah ditargetkan. Pendidikan dapat berjalan dengan bagus apabila ditegakkan dengan beberapa dasar, yaitu Agama, Hukum, Psikologi, Social Budaya, Ekonomi, dan Iptek.

Kata kunci : Pendidikan, Kurikulum, Dasar Pendidikan


 

BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang

Pendidikan merupakan suatu proses yang mencakup tiga dimensi, individu, masyarakat atau komunitas nasional dari individu tersebut, dan seluruh kandungan realitas, baik material maupun spiritual yang memainkan dalam menentukan sifat, nasib, bentuk manusia maupun masyarakat itu sendiri.

Pelaksanaan pendidikan di Indonesia dengan adanya perubahan zaman menjadi salah satu tolak ukur diperlukannya kualitas pendidikan yang baik agar terciptanya sumber daya manusia yang cerdas. Karena bagaimanapun pendidikan merupakan elemen yang sangat penting dalam kemajuan bangsa, untuk itu jika bangsa ini ingin maju maka pendidikan justru harus dimajukan terlebih dahulu. Sehinggga memunculkan usaha pembangunan kemandirian siswa dalam ranah pendidikan. Pada prinsipnya pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, dan keterampialan proses yang diperlukan dalam kehidupan.

Lebih lanjut mengenai fungsi dan tujuan pendidikan nasional yang terdapat dalam undang-undang sistem pendidikan nasional nomor 20 tahun 2003 menjelaskan bahwa : Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Hal ini meninjukkan bahwa konsep dengan fakta di lapangan penerapan pendidikan menjadi persoalan yang mengkhawatirkan masa depan bangsa Indonesia jika moral warganya tidak terbina dengan baik.

Fungsi pendidikan merujuk pada sumbangan pendidikan terhadap perkembangan dan pemeliharaan pendidikan pada tingkat sosial yang berbeda. Pada tingkat individual pendidikan membantu pelajar belajar dan membantu tenaga pendidik bagaimana cara untuk mengajar. Orang yang berpendidikan diharapkan memiliki kesadaran untuk belajar sepanjang hayat (life long learning), selalu merasa ketingalan informasi, ilmu pengeahuan serta teknologi sehingga terus terdorong untuk maju dan terus belajar.

B.     Rumusan Masalah

1.                  Apa definisi dari Pendidikan?

2.                  Bagaimana dampak yang ditimbulkan dari kurikulum di Indonesia   

3.                  Apa fungsi dari dasar Pendidikan bagi semua kalangan?

C.    Manfaat Penelitian

Manfaat dari perancangan dan penelitihan ini adalah :

1.                  Manfaat teoritis

Secara umum penelitian ini diharapkan dapat memberikan konstribusi dalam meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia serta pemanfaatan teknologi informasi secara maksimal.

2.                  Manfaat praktis

a.      Bagi pelajar, hasil penelitihan ini diharapkan dapat menumbuhkan minat belajar.

b.      Bagi tempat pendidikan, hasil penelitian ini diharapkan sebagai masukkan dalam uaya peningkatan mutu pendidikan.

c.       Bagi penelitian selanjutnya, dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dan referensi terhadap penelitian yan bersifat relavan.

D.    Sistematika Penelitian

Pada bagian ini terdiri dari lima bagian pokok pembahasan, yaitu :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini berisi tentang deskripsi mengenai latar belakang, rumusan masalah, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

BAB II METODE PENELITIAN

Berisi tentang metodologi atau cara melakukan suatu penelitian.

BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN

Dalam bab ini akan dibahas tentang hasil dan analisa dari sumber narasumber, baik itu dari internet maupun dari wawancara.

BAB IV PENUTUP

Merupakan penutup yang terdiri dari beberapa kesimpulan dan saran yang disampaikan penulis.

 

 


 

BAB II

METODOLOGI PENELITIAN

A.    Sumber Data

1.      Primer

Data primer merupakan sumber data penelitian yang didapat langsung dari pengamatan pada website. Data primer secara khusus dikumpulkan oleh peneliti untuk mendapatkan informasi yang valid. Data primer yang didapat berupa tulisan, dan informasi di website.

2.      Sekunder

Data sekunder adalah sumber data penelitian yang didapat peneliti secara tidak langsung. Umumnya, data sekunder diperoleh sebagai penunjang dari data primer.

B.     Teknik Pengumpulan Data

1.      Penelitian dengan Menggunakan Metode Deskriptif

Penelitian ini menggunakan metode deskriptif. Sehingga penelitian ini menekankan pengumpulan fakta dan identifikasi data. Komponen dalam metode penelitian ini ialah mendeskripsi, menganalisis, dan menafsirkan temuan dalam istilah yang jelas dan tepat (Sulistyo-Basuki 2006, 111). Kecenderungan sebaran subyek dalam bidang sosial yang multidisipliner disini akan dijelaskan secara deskriptif dengan mengidentifikasi dan mengelompokkan subyek dalam bagan klasifikasi untuk mendapatkan justifikasi keadaaan dan praktek-praktek yang sedang berlangsung di bidang penelitian ilmu politik (Suryabrata, 1998).

Pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini adalah studi analisis dokumenter guna mengungkapkan informasi-informasi yang ada dalam bidang kajian tertentu (Nawawi, 1998). Secara lebih khusus analisis dokumen yang dilakukan dalam penelitian ini adalah analisis sitiran berupa kajian bibliografi dengan mengemukakan karakter literatur berupa jenis dan bahasa literatur, peringkat pengarang dan jurnal, serta subyek bidang ilmu politik dikaji dengan analisis subyek.

C.    Analisis Data

Pengolahan data dalam penelitian kualitatif dilakukan dengan cara mengklasifikasikan atau mengategorikan data berdasarkan beberapa tema sesuai fokus penelitiannya. Pengolahan data kualiatatif ini juga dapat dilakukan dengan menggunakan komputer.

Analisis data ialah proses menyususn data yang diperoleh dari lapangan penelitian, selanjutnya ditelaah, diperiksa keabsahan datanya dan selanjutnya ditafsirkan untuk memberi makna pada analisis. Data yang diperoleh dari hasil observasi dan wawancara kemudian dianalisa dengan metode kualitatif.

Data-data yang telah tersusun kemudian disajikan dalam bentuk analisis sehingga akan tergambar permasalahan yang menjadi objek kajian. Penarikan kesimpulan merupakan langkah yang sangat penting dalam proses penelitian. Penarikan kesimpulan ini didasarkan atas pengorganisasian informasi yang diperoleh dalam analisis data. Analisis data dilakukan dengan cara mengumpulkan sejumlah data kemudian mengambil data yang berkaitan dengan masalah agar gambaran hasil wawancara dapat diperoleh sehingga dapat disusun dalam bentuk paparan (deskriptif) untuk mengambil kesimpulan dari hal-hal yang bersifat khusus kepada yang umum, karena itu analisa yang dilaksanakan akan mempermudah peneliti untuk menyusun kepada suatu kalimat yang sistematis dalam atau tesis ini.


 

BAB III
PEMBAHASAN

A.    Definisi dari Pendidikan

Menurut Undang-Undang No. 20 Tahun 2003, Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Menurut H. Fuad Ihsan (2005: 1), menjelaskan bahwa dalam pengertian yang sederhana dan umum makna pendidikan sebagai “Usaha manusia untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensi-potensi pembawaan baik jasmani maupun rohani sesuai dengan nilai-nilai yang ada didalam masyarakat dan kebudayaan”.

Dilain pihak Oemar Hamalik (2001: 79) menjelaskan bahwa “Pendidikan adalah suatu proses dalam rangka mempengaruhi siswa agar dapat menyesuaikan diri sebaik mungkin terhadap lingkungan dan dengan demikian akan menimbulkan perubahan dalam dirinya yang memungkinkannya untuk berfungsi secara kuat dalam kehidupan masyarakat”.

Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk memberikan bimbingan atau pertolongan dalam mengembangkan potensi jasmani dan rohani yang diberikan oleh orang dewasa kepada anak untuk mencapai kedewasaanya serta mencapai tujuan agar anak mampu melaksanakan tugas hidupnya secara mandiri.

B.     Dampak yang Ditimbulkan dari Kurikulum di Indonesia

Kurikulum adalah pengalaman pembelajaran yang terarah dan terencana secara terstuktur dan tersusun pembelajaran yang diberikan secara langsung kepada siswa melalui proses rekontruksi pengetahuan dan pengalaman secara sistematis yang berada dibawah pengawasan lembaga pendidikan sehingga pelajar memiliki motivasi dan minat belajar.

1.      Masalah-Masalah Kurikulum di Indonesia

Begitu banyak masalah-masalah kurikulum dan pembelajaran yang dialami Indonesia. Masalah-masalah ini turut andil dalam dampaknya terhadap pembelajaran dan pendidikan Indonesia. Berikut ini adalah beberapa masalah kurikulum :

a.       Kurikulum Indonesia Terlalu Kompleks

Siswa akan terbebani dengan segudang materi yang harus dikuasainya. Siswa harus berusaha keras untuk memahami dan mengejar materi yang sudah ditargetkan. Siswa akan lebih memilih untuk mempelajari materi dan hanya memahami sepintas tentang materi tersebut. Dampaknya, pengetahuan siswa akan sangat terbatas dan siswa kurang mengeluarkan potensinya, daya saing siswa akan berkurang. Tugas guru akan semakin menumpuk dan kurang maksimal dalam memberikan pengajaran. Guru akan terbebani dengan pencapaian target materi yang terlalu banyak, sekalipun masih banyak siswa yang mengalami kesulitan, guru harus tetap melanjutkan materi.

b.      Sering Berganti Nama.

Kurikulum di Indonesia sering sekali mengalami perubahan. Namun, perubahan tersebut hanyalah sebatas perubahan nama semata. Tanpa mengubah konsep kurikulum, tentulah tidak akan ada dampak positif dari perubahan kurikulum Indonesia.

c.       Guru Merasa Kurang Dilatih untuk Melaksanakan Kurikulum 2013 dalam Kegiatan Pembelajarannya.

Para guru Sekolah Menengah Atas (SMA) merasa kebingungan karena semula hanya tiga mata pelajaran saja yang menggunakan kurikulum 2013 yaitu matematika, bahasa Indonesia, dan sejarah namun tiba-tiba kurikulum 2013 diterapkan untuk semua mata pelajaran padahal guru-guru lain selain matematika, bahasa Indonesia, dan Sejarah belum dilatih bagaimana menerapkan kurikulum 2013 pada mata pelajaran yang diampunya.

d.      Belum Adanya Silabus Final Mengakibatkan Kesulitan dalam Pembuatan RPP.

Selain itu, dokumen silabus final belum diterima oleh para guru, padahal dalam pembuatan RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dasarnya adalah silabus.

e.       Keluhan Tentang Keterurutan Materi Pelajaran

Keluhan umum para guru  ialah mengharapkan ada perbaikan dalam susunan urutan pengajaran materi yang ada di buku ajar. “Banyak yang menilai susunan urutan pengajaran materi tiap minggunya yang tercantum di buku ajar perlu diperbaiki”. Keluhan ini paling banyak muncul dari para guru SMA dan SMK.

 

C.    Fungsi Dasar Pendidikan Bagi Semua Kalangan

Fungsi Dasar Pendidikan dalam tenaga kependidikan tidak tertuju kepada pengembangan aspek keterampilan khusus mengenai pendidikan sesuai spesialisasi jurusan atau program pendidikan, melainkan tertuju kepada pengembangan wawasan kependidikan, yaitu berkenaan dengan berbagai asumsi yang bersifat umum tentang pendidikan yang harus dipilih dan diadopsi oleh tenaga kependidikan sehingga menjadi cara pandang dan bersikap dalam rangka melaksanakan tugasnya. Berbagai asumsi pendidikan yang telah dipilih dan diadopsi oleh seseorang tenaga kependidikan akan berfungsi memberikan dasar rujukan konseptual dalam rangka praktek pendidikan atau studi pendidikan yang dilaksanakannya. Dengan kata lain, fungsi dasar pendidikan adalah sebagai dasar pijakan atau titik tolak praktek pendidikan atau studi pendidikan.

Pendidikan dapat berjalan dengan bagus apabila ditegakkan dengan beberapa dasar :

1.      Dasar Agama

Dasar agama merupakan dasar yang paling mendasari dari dasar-dasar pendidikan, sebab dasar agama adalah dasar yang diciptakan oleh Allah SWT. Dasar agama merupakan elemen atau dasar pendidikan yang paling pokok, disini ditanamkan nilai nilai agama islam (iman, akidah, dan akhlak)  sebagai suatu pondasi  yang  kokoh  dalam  pendidikan

2.      Dasar hukum

Dasar dalam hukum berarti melandasi atau mendasari semua tindakan yang dilakukan di Negara didasari dengan perundang-undang tersebut. Apabila terdapat suatu tindakan yang bertentangan dengan perundangan itu, dikatakan tindakan itu melanggar hukum. Negara Republik Indonesia mempunyai perundang-undangan yang bertingkat, mulai dari Undang-Undang Dasar 1945, Undang-Undang, Peraturan, Pemerintah, dan Surat Keputusan.

3.      Dasar Psikologis

Psikologis merupakan ilmu jiwa, yakni ilmu yang mempelajari tentang jiwa manusia. Jiwa atau psikis dapat dikatakan inti dan kendali kehidupan manusia, yang selalu berada dan melekat pada manusia itu sendiri.

Tugas pendidikan sekolah yang utama adalah mengajarkan bagaimana cara belajar, mendidik kejiwaan, menanamkan motivasi yang kuat dalam diri anak untuk belajar terus-menerus sepanjang hidupnya dan memberikan keterampilan kepada peserta didik, mengembangkan daya adaptasi yang besar dalam diri peserta didik.

4.      Dasar Sosial Budaya

Sosial  budaya mengacu kepada hubungan antara individu dengan individu lainnya dalam suatu lingkungan atau masyarakat. Budaya masyarakat sangat berperan dalam proses pendidikan, karena budaya identik dengan adat dan kebiasaan. Apabila sosial budaya seseorang itu berjalan baik maka pendidikan akan mudah dicapai.

5.      Dasar Ekonomi

Manusia pada umumnya tidak bisa lepas dari kebutuhan ekonomi. Sebab kebutuhan dasar manusia membutuhkan ekonomi. Orang tidak mampu pun memerlukan uang untuk mengisi perutnya dan sekedar berteduh di waktu malam. Dengan demikian pembahasan tentang ekonomi tidak hanya menyangkut orang kaya saja, melainkan semua orang, termasuk dunia pendidikan yang ditekuni. Pendidikan bisa dijadikan sebagai suatu langkah untuk mendapatkan kehidupan yang layak dan keluar dari segala bentuk kebodohan dan kemiskinan.

6.      Dasar Ilmu, Pengetahuan, dan Teknologi (IPTEK)

Dunia telah mengalami eksplosit ilmu pengetahuan dan teknologi. Dan bisa dikatakan teknologi sangat memiliki peran dalam kemajuan dunia pendidikan. Pada sisi lain, pada setiap perkembangan IPTEK harus sering diakomodasi oleh pendidikan, yakni dengan segera memasukkan hasil pengembangan IPTEK ke dalam bahan pembelajaran. Dengan perkembangan IPTEK dan kebutuhan  masyarakat yang makin kompleks maka pendidikan dengan segala aspek mau tidak mau mengakomodasi perkembangan itu.

 

 


 

BAB IV
PENUTUP

A.    Kesimpulan

Indonesia mengalami kemerosotan di bidang pendidikan. Jika dibandingkan dengan negara lain, Indonesia menduduki peringkat di bawah negara-negara di Asia. Hal ini sangat berkatan dengan masalah-masalah kurikulum yang dihadapi Indonesia. Masalah kurikulum di Indonesia dapat diselesaikan  tidak cukup dengan mengganti namanya saja, melainkan harus melakukan perombakan secara menyeluruh dari kurikulum.

Masalah kurikulum juga terletak dari sarana dan prasarana yang kurang merata. Selain itu, kurikulum Indonesia yang terlalu kompleks, kurangnya sumber prinsip pengembangan dan membebani siswa beserta guru yang berkaitan menjadikan kurang maksimalnya pembelajaran.

B.     Saran

Persoalan yang sering kita temui di lapangan jangankan menyusun kurikulum, menjalankan kurikulum yang sudah ada sulitnya bukan main. Oleh karena itu, diperlukan upaya-upaya kongkrit untuk mengiringi suksesnya penyempurnaan kurikulum ini.

Langkah perbaikan itu ibarat pepetah tiada rotan akarpun berguna, maka pemerintah sebaiknya melakukan berbagai langkah perbaikan konsep dengan melibatkan berbagai unsur pendidikan dan melakukan studi/penelitian lebih mendalam sebelum kebijakan tersebut bergulir.

 


 

DAFTAR PUSTAKA

Nurkholis . 2013 . Pendidikan Dalam Upaya Memajukan Teknologi. Jurnal Pendidikan, Vol. 1 No. 1. https://media.neliti.com.

Nurhiba. 2020. DASAR-DASAR KEPENDIDIKAN. https://nurhibatullah.blogspot.com/2016/01/dasar-dasar-kependidikan.html. 10 Desember 2020 pukul 15.49.

Lialestari, Melda. 2016. DASAR PENDIDIKAN DI INDONESIA. https://meldalialestari.wordpress.com/2016/12/20/dasar-pendidikan-di-indonesia/. 12 Desember 2020 pukul 18.50.

Rusli, Muhtadi. 2015. MAKALAH DASAR DAN TUJUAN PENDIDIKAN. https://muhtadirusli.wordpress.com/2015/01/16/makalah-dasar-dan-tujuan-pendidikan/. 11 Desember 2020 pukul 11.45.

Pemerintah Indonesia. 2003. Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistim Pendidikan Nasional. Lembaran Negara RI Tahun 2003, No. 20. Jakarta : Sekretariat Negara.

 

 

Komentar

Postingan Populer